Senin, 19 Juni 2017

KAJI Unit DPRD Sumut Buka Bersama Santuni Ratusan Anak Yatim dan Dhuafa


Medan I Sebelum meninggalkan bulan Ramadhan, tak Afdhol jika tidak turut berbagi suka cita kepada sesama. Apalagi pada bulan yang dianggap berkah oleh umat muslim ini diyakini akan ada kebaikan berlipat yang diterima oleh orang-orang yang memberi.

Seperti itulah yang dilakukan oleh Komunitas Aksi Jurnalis Independen (KAJI) Unit DPRD Sumut pada Minggu (18/6) kemarin. Mereka menggelar buka puasa bersama ratusan anak yatim dan dhuafa di Panti Asuhan Yayasan Amal/Sosial Al Washliyah yang berada di Jl. Pinang Baris/TB. Simatupang, Medan Sunggal.

Sore itu adalah hari yang istimewa. Zubair (8) satu dari anak di panti melantunkan ayat suci Al Qur'an, tanda dimulainya acara. Syahdu, dan orang-orang mulai berdiam diri. Seorang personil kepolisian dari Polsek Sunggal, Zainal Ginting yang hadir dalam acara tersebut tampak ikut menundukkan kepala bersama ratusan anak-anak penghuni panti asuhan lain sedangkan pengelola dari Panti Asuhan Yayasan Amal/Sosial Al Washliyah, H. Adzan Akbar yang berada bersebelahan  dengannya tampak sesekali melirik ke anak-anak panti, seakan memberi isyarat agar mereka tetap tenang selama acara.

Nanda (7) adalah seorang anak yang ketika itu berdiri malu-malu di deretan bangku tengah. Mungkin ini kali pertamanya ia sodorkan mikropon dan diajak berinteraksi dengan beberapa pertanyaan dari pembawa acara. Intinya, sore itu ia berpuasa dan sangat senang menghadiri acara berbuka puasa bersama KAJI Unit DPRD Sumut.

"Puasa, saya senang sekali dengan acara ini," obrolan terputus. Ruangan kembali pecah dengan kecerian dari anak-anak panti asuhan.

Pengelola dari Panti Asuhan Yayasan Amal/Sosial Al Washliyah, H. Adzan Akbar berkesempatan dalam  melengkapi rasa terimakasih dari anak-anak panti asuhan. Dalam sambutannya, Adzan mengungkap bahwa panti asuhan ini dihuni oleh anak-ank yang berasal dari berbagai daerah di Sumatera Utara. Kondisi finansial atau faktor lain yang berasal dari intern keluarga yang membuat mereka harus tinggal di panti. Tinggal tugas pengelola yayasan yang membantu mereka untuk tumbuh dan berpendidikan.

Usia mereka sekitar 6 hingga 10 tahun. Sangat sulit sekali untuk membayangkan anak-anak seumuran itu jauh dari orang tuanya. Ketua KAJI Unit DPRD Sumut, Budiman Pardede  S.Sos menatap jauh hingga keujung ruangan. Bagi pengurus lain, ini adalah hal yang wajar. Ia selalu tertarik dengan aksi sosial seperti itu. 

Kemudian gilirannya angkat bicara di depan ruangan. Kegiatan ini adalah murni sebagai misi sosial organisasi profesi yang dipimpinnya. Organisasi ini sebenarnya adalah tempat bernaung puluhan wartwan dari berbagai media cetak maupun elektronik yang melakukan tugas jurnalistiknya di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara. Selain berkecimpung dalam dunia warta, KAJI Unit DPRD Sumut juga selalu tertarik untuk terlibat langsung di dunia sosial. Meskipun pada dasarnya, pengurus ataupun anggota dalam organisasi ini tidak memiliki dana yang dibagikan guna menunaikan niatan sosial mereka.

"Kami tidak punya uang, tapi kami punya semangat untuk melakukan aksi,"ujarnya membuat ruangan hening sekejap.

Pada dasarnya setiap kegiatan KAJI Unit DPRD Sumut adalah kegiatan positif. Tak ahyal, Jika H. Syamsul Qadri Marpaung Lc selaku pembina selalu mendukung. Kebetulan dalam kegiatan itu, pria yang gemar melempar candaan di kalangan wartawan, tidak hadir karena tengah melakukan kunjungan kerja sebagai salah satu kewajibannya sebagai wakil rakyat.


Ada Donatur
Ide berbuka puasa bersama dengan anak yatim dan dhuafa awalnya digagas oleh beberapa pengurus  KAJI Unit DPRD Sumut dalam obrolan ringan. Cetusan itu itu awalnya ditargetkan untuk 70 orang saja. 

Tuhan berkehendak lain. Ketua Panitia, Amsari meneceritakan sedikit cerita tentang perjuangan mereka dalam mengumpulkan donasi. Sudah ada belasan tempat yang mereka negosiasi untuk bekerjasama mensukseskan acara tersebut. Namun, sudah hampir satu minggu tidak ada satupun yang menerima penawaran yang mereka ajukan.

Alhasil, dalam kecemasan yang begitu tinggi, Amsari mendapatkan panggilan dari salah satu donatur yng sempat ia datangi.

"Bang, kami siap membantu," ujar Amsari mengulang jawaban yang ia dapatkan.
Kali ini ia bertambah semangat. Mereka dititipkan rezeki lebih hingga bisa mengkoordinir ratusan anak yatim dan dhuafa sebagai peserta dalam kegiatan tersebut.

Komunitas Yoga Mini Studio Gandhi (MSG) dan Komunitas KAKDA serta teman-temannya adalah bagian terpenting dalam keberlangsungan acara ini. Indra, menumbang uang tunai Rp.1.000.000, Eva RP. 200.000, Vonny Rp. 200.000 ,Mariana Rp.200.000, Memei Lina Rp.50.000,Young young Rp.200.000,Wagiman Rp.100.000, Meiliana Rp.50.000, Jovini Rp.200.000,Ayoung Rp.100.000 dan Ciptawan Rp.200.000 dari Toko Teguh Abadi Jenny JJ Rp.400.000 Toko link com, Juliyana dari Toko Jaya Abdai Rp.400.000. Ada juga yang menyumbang kebutuhan pokok seperti Bestania 60kg beras, Ani 5 papan  telur, Sedangkan untuk 150 Box paket nasi ayam penyet disumbangkan oleh linda.

Vony dan Linda ada perwakilan dari Komunitas Yoga Mini Studio Gandhi (MSG) dan Komunitas KAKDA serta teman-temannya yang hadir sebagai perwakilan komunitas mereka tampak sumringah. Mereka yang duduk di pojok kanan depan ruangan berlangsungnya acara berkali-kali melempar senyum saat berpapasan menatap mata anak-anak panti.

"Kami senang sekali bisa berbagi seperti ini," ucap Vonny mewakili teman-temannya.

Beberapa pesan juga disampaikan oleh sang Ustadz Drs. H. Marasondang Siregar dalam seremonial keagamaan. Katanya, meskipun menjadi anak yatim dan dhuafa, tidak perlu merasa kecil hati. Belajarlah bersungguh-sungguh untuk mencapai kesuksesan ke depan. Dan bagi yang memiliki harta yang berlebih, hendaklah berbagi tanpa menunggu datangnya ramadhan.

"Kalau bisa, kegiatan seperti ini jangan hanya di bulan ramdhan saja,"ucap sang ustadz.

Kegiatan sore itu tak berlangsung lama. Kumandang Adzan mengakhiri kegiatan tersebut. Mereka berdoa kemudian menyantap hidangan makanan box yang telah dibagikan sebelumnya. Ketua KAJI Unit DPRD Sumut, Budiman Pardede S.sos masih menatap. Kali ini matanya begitu menyorot. Dipantauanya mana anak-anak yang belum kebagian makanan untuk berbuka.(Pras)

0 komentar:

Posting Komentar